Rabu, 06 Mei 2009

elegi perbincangan matematika

Elegi menggapai hubungan titik, garis, bidang dan bangun ruang

Bangun Ruang: Ha ha ha ternyata akulah yang paling besar diantara kalian, engkau semua amatlah kecil jika dibandingkan dengan aku. Maka aku himbau, untuk semua mengabdilah kepadaku.
Titik: Memangnya dia siapa menyuruh aku seenaknya, aku harus mengabdi untuknya, memang dia penciptanku.
Bangun Ruang mendengar ucapan titik dan merasa sangat tersinggung, karena ada yang berani melawannya.
Bangun Ruang : Hey kamu, makhluk kecil tak berguna!!! Berani sekali kamu menentangku, jika aku mau saat ini pula aku bias membunuhmu! Karena sebenarnya angkau amatlah tak bermakna untukku, maka tutuplah segera mulutmu, agar tak semakin memuncak amarahku
Titik: Wahai bangun ruang, jika memang benar aku sama sekali tak bermakna untukmu, maka aku bersedia untuk mengabdi kepamu. Berilah aku waktu untuk menunjukkan bahwa apa yang kau ucapkan padaku adalah salah. Karena aku percaya bukankah semua yang diciptakan pasti bermakna.
Bangun Runang: Baikalah aku beri kamu 1 hari saja untuk menunjukkan hal itu
Titik: Baiklah, akan aku tunjukkan sampai engkau benar-benar mengakuinya.
Titik duduk termenung memikirkan bagaimana cara menyelamatkan diri dari penguasa sombong itu
Titik: Wahai penciptaku, apakah memang benar aku adalah makhlyuk yang tak bermakn? Sungguh hal ini tak adil untuk Aku.
Kemudian datanglah orangtua berambut putih
Orangtua berambut putih: Wahai titik tidak perlu engkau risau memikirkan hal ini, karena sebenar-benarnya aku mendengar semua yang kau ucapkan, dan aku akan menolongmu.
Titik : Bagaimana aku tidak risau, jika aku hidup memang tak punya makna apa-apa, aku harus mengbdi pada penguasa sombong, aku dihina, dicaci-maki aku tidak ingin hal itu, ingin merdeka!!
Orantua berambut putih: Lihatlah dirimu! Engkau sebenarnya amatlah sangat besar makananya, jika tidak ada engkau maka bangun ruang pun pasti tak ada, karena sebenar-benarnya, bangun ruang adalah kau,
Titik: Orang tua, bagaimana bisa engkau mengatakan bahwa bangun ruang itu adalah aku?? Itu adalah hal yang tidak mungkin
Orantua berambut putih: jika kamu memanglah belum sadar akan hal itu, baiklah akan aku tunjukkan, Panggilah 1 makhluk dari golonganmu, maka, jika kamu dan dia dihubungkan akan membentuk makhluk yang disebut garis, dan jika garis-garis itu berkumpul dan saling dihungkan bersama maka akan mampu membentuk makhluk yang disebut bidang, dan kamu tahu bukan!!!bahwa garis dan bidang adalah kepercayaan bangun ruang, mereka selalu menemani bangun ruang dimanapun kapanpun, dapat dikatakan jika mereka tak bersama bangun ruang, maka bangun ruang itu tak berdaya apa-apa.
Titik: Benar sekali katamu orang tua, terima kasih orang tua, engkau telah menyelamatkan aku dari penguasa sombong itu, saat ini juga akan aku temui dia, akan aku tunjukkan bahwa dia tak pantas menghinaku,
Titik: Wahai penguasa sombong, saat ini akan aku tunjukkan bahwa penilaianmu kepadaku itu salah.
Bangun Ruang: baiklah tunjukkan saja, paling-paling enkau hanya bermimpi
Titik: Tapi, sebelumya aku minta agar para kepercayaanmu yaitu, garis dan bidang juga ikut menyaksikan hal ini.
Bangun ruang: Baiklah, untuk saat ini akan aku turuti apa maumu. Wahai garis dan bidang kemarilah ikut menyaksikan mimpi sikecil ini.
Garis dan bidang: baiklah tuan
Titik: wahai kau Bangun ruang, mampukah kamu hidup tanpa mereka berdua (garis dan bidang)? Tentu tidak buka! Tapi kamu lupa, bahwa yang membentuk mereka semua adalah aku,ika kamu tidak percaya tanyakan saja pada mereka berdua!
Bangun ruang: Apa!!! Lancang sekali kamu,, kamu memang benar-benar sedang bermimpi,,maka untuk imbalan dari kelancanganmu itu, maka akan aku buang kau sejauh mungkin dari negeriku.
Garis: Ampun tuan, kalau saya lancang, apa yang dikatakan titik memanglah hal yang benar aku terbentuk darinya. Jika tuan memotongku terus-menerus sampai aku tak bisa lagi terpotong maka itulah sebenar-benarnya dia.
Bidang: Demikian pula aku tuan, aku terbentuk dari garis, sehingga memang benar jika aku terbentuk dari titik. Maka tuanpun sebenar-benarnya terbentuk dari titik pula, ampun tuan kalau hamba telah lancang,
Bangun ruang terdiam sambil merenungkan hal ini
Bangun ruang : Iya memng Aku terbentuk dari kalian garis dan bidang, ,,,,, berarti,,,,,,,,,A p aaaa! ,,,,,,,Berarti aku terbentuk dari titik pula?, berarti akupun tak bisa hidup jika makhluk kecil itu aku buang ? ya ampun ini tak mungkin!!!
Garis dan bidang : Benar tuan ini semua benar,,,,,,,
Bangun ruang: Terima kasih garis dan bidang kalian telah membuka mataku, sehingga aku terselamatkan dari rasa sombongku. Wahai titik, ampunilah aku, karena aku telah menghinamu,,
Titi: Taka pa tuan, mungkin memang sudahlah saatnya kita berkumpul menjadi keluarga yang tak terpisahkan satu dengan yang lainnya

2 komentar:

  1. tolong katakan padaku kenapa ruang-ruang itu menimbulkan suatu waktu.. dan waktu itu serta ruang-ruang itu menimbulkan dimensi-dimensi yang nyata menurut mereka.. bagaimana ada tuan dan bagaimana ada hamba.. bagaimana titik bisa membentuk ruang.. apakah tidak ada term sparce?.. bagaimana ruang terbentuk dari garis sehingga ada kekosongan dalam kepadatannya... seseorang besar pernah berkata, masing-masing bentuk terpisah dan nama yang menerangkannya.. Bagaimana kerangka itu, kerangka yang deduktif itu, bila dipangkalkan dari sesuatu bentuk, apakah bisa dipisahkan andai kita tahu bahwa saat bentuk itu lahir, ada yang tak berbentuk... dan bagaimana itu menjadikan pusat perhatian kita dibandingkan yang lain.. apakah itu persepsi?? ataukah lainnya...

    BalasHapus
  2. Ketika anda membuat elegi itu maka logos anda berusaha memahami dan menghayati matematika. Itulah sebenar-benarnya logos. Tetapi ketika orang lain memuji atau mencelanya maka dengan serta merta logos anda terancam oleh mitos-mitos. Itulah hakekat logos dan mitos. Selamat atas elegi anda. Ini hanya salah satu usaha yang engkau lakukan untuk dapat mengkomunikasikan matematika dengan cara tertentu. Yang jelas anda dapat merasakan betapa anda memperoleh kebebasan berpikir dan mengekspresikan pendapat anda tanpa dibebani satu keadaanpun. Itulah salah satu perolehan belajar filsafat.

    BalasHapus